Monday 16 November 2009

Pura Luhur Uluwatu 08 November 2009

Pura Luhur Uluwatu atau Pura Uluwatu merupakan pura yang berada di wilayah Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Badung
Pura yang terletak di ujung barat daya pulau bali di atas anjungan batu karang yang terjal dan tinggi serta menjorok ke laut ini merupakan Pura Sad Kayangan yang dipercaya oleh orang Hindu sebagai penyangga dari 9 . Mata angin Pura ini pada mulanya digunakan menjadi tempat memuja seorang pendeta suci dari Abad 11 bernama Empu Kuturan. Ia menurunkan ajaran Desa Adat dengan segala aturannya. Pura ini juga dipakai untuk memuja pendeta suci berikutnya, yaitu Dang Hyang Nirartha, yang datang ke Bali di akhir tahun 1550 dan mengakhiri perjalanan sucinya dengan apa yang dinamakan Moksah/Ngeluhur di tempat ini. Kata inilah yang menjadi asal nama Pura Luhur Uluwatu.

         Pura Uluwatu terletak pada ketinggian 97 meter dari permukaan laut. Di depan pura terdapat hutan kecil yang disebut alas kekeran, berfungsi sebagai penyangga kesucian pura.
Pura Uluwatu mempunyai beberapa pura pesanakan, yaitu pura yang erat kaitannya dengan pura induk. Pura pesanakan itu yaitu Pura Bajurit, Pura Pererepan, Pura Kulat, Pura Dalem Selonding dan Pura Dalem Pangleburan. Masing-masing pura ini mempunyai kaitan erat dengan Pura Uluwatu, terutama pada hari-hari piodalan-nya. Piodalan di Pura Uluwatu, Pura Bajurit, Pura Pererepan dan Pura Kulat jatuh pada Selasa Kliwon Wuku Medangsia setiap 210 hari. Manifestasi Tuhan yang dipuja di Pura Uluwatu adalah Dewa Rudra.
Pura Uluwatu juga menjadi terkenal karena tepat di bawahnya adalah pantai Pecatu yang sering kali digunakan sebagai tempat untuk olahraga surfing, bahkan event internasional seringkali diadakan di sini. Ombak pantai ini terkenal amat cocok untuk dijadikan tempat surfing selain keindahan alam Bali yang memang amat cantik.

 
 
 
  

Monday 2 November 2009

BALI MAP

Bali is one of thousands of islands that make up the indonesian archipelago, lying to the east of java and the west of lombok. It is famed for it’s culture and natural beauty, beaches and terranced ricefields. it has been voted as ‘Best Island in the world’ You can see The white of sand… The culture… and the views is very interesting moment WELCOME TO BALI




Ribuan Umat Hindu Sembahyang di pura Sakenan

DENPASAR : Ribuan umat Hindu berjejal dan antre untuk dapat melakukan persembahyangan di Pura Sakenan, di Pulau Serangan, Bali sekitar 15 kilometer ke selatan Kota Denpasar, Sabtu (24/10).

Selain di Pura Sakenan, umat juga memadati Pura Jagatnatha di jantung Kota Denpasar, berkenaan dengan perayaan Hari Raya Kuningan, yakni ritual sujud syukur dengan telah tercapainya kemenangan dharma (kebaikan) melawan adharma (keburukan).

Perayaan Kuningan sebagai simbol serba keemasan, dilakukan umat Hindu setelah sebelumnya dirayakan Galungan, yakni hari kemenangan dharma melawan adharma.

Dipimpin oleh dua orang pendeta, umat tampak bergiliran untuk dapat memasuki kawasan Pura Sakenan yang dulunya terpisah dengan daratan Bali, sebelum dilakukannya reklamasi.

Reklamasi pantai hingga menyentuh pulau seluas 111 hektare itu, telah menjadikan umat tidak lagi harus menggunakan perahu untuk menuju Pulau Serangan dari tepi pantai selatan Kota Denpasar. Kini, ratusan mobil dan ribuan sepeda motor tampak memadati lahan parkir yang ada di sekitar pura yang sangat disakralkan umat Hindu tersebut.

Pengalaman di pura sakenan.


Pura Sakenan adalah salah satu pura yang di”sungsung” oleh krama dari seluruh Bali dan ketika piodalan tiba, ribuan umat Hindu akan “tangkil” ke pura sakral ini.
Piodalan di sini dimulai ketika hari Raya Kuningan, tepat jatuh di hari Sabtu. Dan krama yang sembahyang di hari Sabtu dan besoknya, Hari Minggu sangatlah padat. Kami telah membuktikan ketika beberapa kali tangkil ke pura ini.
Apalagi di kedua hari itu adalah hari libur, banyak krama Bali yang memanfaatkan untuk bersembahyang. Dan otomatis, antrian pun akan cukup membeludak, parkir mobil atau motor pun penuh.
Dan di depan pintu masuk pura, semua orang berebut untuk masuk walaupun sudah ada pecalang. Yang baru datang ikut merangsek biar cepat dapat sembahyang, sementara yang sudah menunggu duluan akan terus merapat menunggu pintu dibuka.
Pas pintu dibuka, semua orang ingin berlari masuk ke areal pura. Bukan karena ingin cepat-cepat ketemu Sesuhunan yang melinggih di sini, tetapi biar lebih cepat selesai dan pulang.
Belajar dari apa yang diterapkan di pura suci Uluwatu, pembagian tiket antrian memang dirasa sudah perlu dilaksanakan. Ini akan membantu umat untuk lebih tertib. Yang belakangan datang harus antri, yang duluan datang tidak perlu berebut masuk karena sesuai dengan tiket yang dimiliki.
Di tahun ini, akhirnya ada juga yang pingsan dan akhirnya meninggal dunia. Entah itu memang kondisi badan yang sudah tidak kuat atau karena berdesak-desakan, kami kurang tahu detailnya. Yang kehilangan dompet, hp, dan barang-barang lainnya juga tidak sedikit. Semua akibat berdesakan dan berebut masuk.
Semoga ini bisa menjadi masukan untuk panitia di pura Sakenan, sehingga krama Hindu bisa melakukan persembahyangan dengan lebih sujud dan nyaman.